Akang Jabrik


Menelan satu demi satu bayangmu



Kesedihan takkan pernah meninggalkan kebahagian berjalan sendirian dalam
kehidupan
Entah kenapa ketika rasa sedih itu mulai tampak seperti mendung pekat
yang berjalan terseok-seok seperti kegelapan yang tak tersinari beribu tahun lamanya
Mentari yang sedari tadi tersenyum manis
tersedak dengan sangat, Mati !
Kau tahu saat malam-malam penuh dengan peluh, kesah serta resah,
Aku hampir saja mati tersungkur !
Menelan satu demi satu bayangmu
Sampai sekarang pun aku masih tidak mengerti
Ketenangan yang katanya ingin kau berikan
Kepastian yang katanya ingin kau tanamkan
Ketegasan yang katanya ingin kau ucapkan
Semu, ….
Yang ada hanya keegoisan yang kau lemparkan
Kesesakan yang kau sampaikan
Kebungkaman yang kau ceritakan
Sesak
Begitu sesak

1 Responses to “Menelan satu demi satu bayangmu”

  1. # Anonymous Anonymous

    Wah bang,,,T.O.P B.G.T deh bang,,,
    ternyata abangku is the best,,,,ampe terkesima bacanya,,,,
    Klo unjuk k my teacher,,
    5 jempol bwt abng,,
    Mau dooonk dibikinin......  

Post a Comment


Web This Blog
www.flickr.com
bang_arbi's photos More of bang_arbi's photos


© 2007 Akang Jabrik | Template by Blogger Templates.

Blog ini dilindungi oleh hak cipta dan privasi namun diperbolehkan kepada siapa pun untuk membaca dan mengcopy