Akang Jabrik


Anthurium Jemanii

JEMANI MANGKOK (JUARA 3 PIALA WAGUB JATIM) HARGA 55 JT

Ada satu judul berita yang membuat saya tertarik untuk membacanya, Tanaman Gelombang Cinta Jemani Kobra Senilai Rp 1,1 Milyar Raib Ditipu Pembeli. Secara sepintas, saya menduga ini sejenis tanaman langka yang hanya bisa didapatkan di daerah-daerah tertentu saja mengingat harganya yang sampai jutaan. Mungkin sejenis dengan anggrek-anggrek langka ataupun bonsai yang memang harganya sampai sekarang stabil dan dalam kisaran wajar.

Dari namanya saja "tanaman gelombang cinta" sudah membuat saya tertarik untuk lebih jauh menelusurinya. Tanaman hias gelombang cinta yang dalam bahasa latinnya Anthurium Jemanii sudah menjadi trend tersendiri di masyarakat indonesia, dari beberapa sumber yang saya baca, Anthurium Jemanii yang masih seukuran toge itu sudah dibandrol 500 ribu, bahkan ada beberapa situs seperti lilyfloraya2 yang menawarkan Anthurium Jemanii dengan klasifikasi panjang daun 9-10 cm dibandrol per-potnya 6 juta, gila !!

Saya jadi teringat masa-masa boomingnya ikan koi yang bisa mencapai puluhan juta per ekornya, sekarang dengan harga 50 ribu pun orang akan berpikir dua kali untuk membelinya. Saya sendiri tidak bisa menemukan secara pasti kelebihan dari Anthurium Jemanii ini, tapi dalam beberapa milis dan forum yang saya kunjungi, tanaman ini meiliki keunikan dalam hal perawatan. Katanya, semakin kita merawatnya dengan penuh cinta, maka potensi tanaman ini membentuk dirinya lebih indah bahkan menghasilkan bibit-bibit bermutu lebih besar. sekilas membaca ini saya sependapat dengan pidato sby beberapa waktu lalu bahwa prosentase orang miskin di indonesia semakin berkurang secara signifikan. Tanya kenapa ?! hanya tuhan dan penjual daun yang tahu.

0 Responses to “Anthurium Jemanii”

Post a Comment


Web This Blog
www.flickr.com
bang_arbi's photos More of bang_arbi's photos


© 2007 Akang Jabrik | Template by Blogger Templates.

Blog ini dilindungi oleh hak cipta dan privasi namun diperbolehkan kepada siapa pun untuk membaca dan mengcopy